Zyrex Targetkan Penjualan Rp 800 Miliar di 2022

Jakarta, Beritasatu.com – PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (Zyrex) sebagai produsen laptop, produk-produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta IoT (Internet of Things) menargetkan penjualan paling sedikit Rp 800 miliar dan laba bersih setelah pajak Rp 91 miliar di tahun 2022.

Perusahaan dengan kode emiten ZYRX ini, optimistis dapat mencapai target tersebut melalui fokus pertumbuhan bisnis di tiga segmen penjualan, bisnis ke konsumen, bisnis ke bisnis, dan bisnis ke pemerintah.

Sebelumnya di 2021, perseroan mencatat kinerja yang positif. Zyrex membukukan penjualan sebesar Rp 650,8 miliar dengan total 202.000 unit produk terjual dibandingkan Rp 223,5 miliar di tahun sebelumnya.

“Zyrex saat ini memasuki masa keemasan untuk bertumbuh secara eksponensial dengan adanya keberpihakan pemerintah terhadap produk dalam negeri,” kata Direktur Utama Zyrex, Timothy Siddik dalam keterangan resminya, Senin (4/4/2022).

Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, di mana pemerintah memiliki target belanja APBN paling sedikit Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri. “Sebagai produk dalam negeri, Zyrex menggunakan kesempatan ini untuk melakukan pengembangan dan inovasi-inovasi baru, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komponen impor,” kata Timothy Siddik.

Sepanjang 2021, penjualan produk laptop dan peralatan mobile memberikan kontribusi sebesar Rp 569,7 miliar dengan total 170.610 unit produk, penjualan produk-produk IT sebesar Rp 76,3 miliar dengan total 15.836 unit produk dan penjualan IoT (Internet of Things) serta aksesori lainnya sebesar Rp 4,9 miliar dengan total 15.333 unit produk.

Untuk laba kotor, ZYREX membukukan Rp 117,6 miliar dibandingkan Rp 65,5 miliar di tahun 2020. Laba bersih setelah pajak sebesar Rp 69,7 miliar dibandingkan Rp 36,4 miliar di tahun 2020.

Return of equity (ROE) perusahaan ada di level 34,8% dengan basic earning per share (EPS) perusahaan menjadi 55,67. Sedangkan untuk total aset di tahun 2021 adalah Rp 277,5 miliar, naik signifikan 114% dari Rp 129,6 miliar di akhir 2020.

 

Sumber : beritasatu.com

Scroll to Top
Kirim Pesan
Terima kasih telah mendukung produk dalam negeri, silahkan chat kembali untuk info lebih lanjut