Joss! ZYRX Raih Proyek Laptop dari Menteri Nadiem Rp 700 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten produsen laptop Zyrex, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX), memperoleh kontrak dan perjanjian dari rekanan penyedia Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) atas Pengadaan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tahun 2021 (Laptop) oleh Kemendikbud-ristek.

Jumlah proyek yang diperoleh pada 5 Juli lalu ini sejumlah 165.000 unit laptop termasuk pesanan pengadaan laptop untuk sekolah yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam program digitalisasi pendidikan.

“Zyrex telah menerima pesanan 165.000 unit laptop senilai Rp 700 miliar dan siap untuk memenuhi kebutuhan laptop dalam negeri senilai Rp 17 triliun sampai tahun 2024,” kata Evan Jordan, Sekretaris Perusahaan ZYRX, dalam keterbukaan informasi, Rabu (28/7).

Dengan demikian, manajemen ZYRX kini mempersiapkan produksi laptop dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan digitalisasi pendidikan yang diluncurkan oleh Kemendikbud-ristek dan juga kebutuhan program #SiswaTOP, yaitu program Satu Siswa Satu Laptop yang diluncurkan oleh ZYREX sejak awal tahun 2021.

Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-ristek) Nadiem Makarim sudah menjelaskan soal ini. “Pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp 1,3 triliun untuk pengadaan awal laptop sebanyak 190.000 laptop untuk dikirim ke seluruh Indonesia. Selain itu, melalui dana alokasi khusus pendidikan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota akan ada pengadaan 240.000 laptop,” kata Nadiem, dari keterangan resmi ZYRX.

Saat ini, Zyrex baru saja menambahkan 4 lini produksi perakitan dan hingga kini berjumlah sebanyak 8 lini produksi, sehingga mempunyai kapasitas produksi melebihi 430.000 laptop atas kebutuhan peralatan TIK 2021 di Kemendikbud-ristek pusat dan yang melalui DAK pendidikan.

Dengan demikian, ZYREX siap memproduksi laptop sesuai Rencana Pengadaan produk TIK untuk PAUD, SD, SMP, SMA, SLB dan SMK per tahun 2021-2024 yang mencapai minimal 1,3 juta Laptop senilai Rp 17 triliun, belum termasuk yang dialokasikan via DAK provinsi, kabupaten dan kota.

Data proyek itu berdasarkan data Ditjen Paudasmen, Kemendikbud-Ristek 2021, diambil dari Konferensi Pers terkait Pemenuhan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan.

Nadiem Makarim mengatakan, “di 2021 program ini berjalan, digitalisasi ini di jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, kita kirimkan 190 ribu laptop ke 12 ribu sekolah dengan anggaran Rp 1,3 triliun. 100% dibelanjakan laptop produk dalam negeri,” kata Nadiem.

Sementara itu, lebih lanjut Evan Jordan menjelaskan pihaknya telah menerima pesanan sebanyak 165.000 unit laptop dari 2 (dua) distributor untuk kebutuhan pengadaan di Kemendikbud-ristek dalam program digitalisasi Pendidikan. Laptop laptop tersebut akan dikirim ke sekitar 8.000 sekolah sebelum Desember 2021.

“Kami sanggup memproduksi total 317.000 Laptop sehingga masih bisa menyuplai kebutuhan di DAK di tingkat provinsi, kebupaten dan kota”, katanya.

Tak hanya bergerak di bidang Digitalisasi Pendidikan, ZYREX juga bergerak di bidang Digitalisasi Perkantoran, Digitalisasi Rumah dan Digitalisasi Industri dengan produk, seperti komputer, laptop, tablet, server, Interactive Kiosk and Smart-Whiteboard, Internet of Things, Smart Home dan Smart Office.

“Selama 25 tahun sebagai perusahaan teknologi dalam negeri, Zyrex sudah berhasil menjadi kebanggaan industri teknologi di Indonesia, serta menjadi pelopor dalam mempersempit jenjang digital yang pernah terjadi di Indonesia dan berharap bisa melangkah ke depan mempersiapkan Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0,” katanya.

Dengan demikian, katanya, harapan dengan adanya program Digitalisasi Pendidikan dapat meningkatkan minat belanja terhadap Produk Dalam Negeri (PDN) di bidang pendidikan, khususnya dalam TIK yang masih rendah dibanding produk impor.

Sumber : cnbcindonesia.com

Scroll to Top
Kirim Pesan
Terima kasih telah mendukung produk dalam negeri, silahkan chat kembali untuk info lebih lanjut