Dukung Transformasi Pendidikan di Indonesia, Zyrex Gelar Media Gathering “Bangga Merek Indonesia”

Jakarta, KLIK7TV.CO.ID – PT. Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (Zyrex) menggelar Media Gathering bertajuk “Bangga Merek Indonesia” yang bertempat di Sekolah Terpadu Pahoa di kawasan Summarecon Serpong, Tangerang, Propinsi Banten, pada Rabu, (1/3/2023). Kegiatan tersebut diadakan Zyrex berkolaborasi dengan Sekolah Terpadu Pahoa dan Microsoft Corporation.

Acara dihadiri oleh Ketua Pengurus Yayasan Sekolah Terpadu Pahoa,Yoedono Goeinawan; Direktur Utama PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk, Timothy Siddik; APAC Devices Lead Lisa Halim; SEA Channel Lead, Hari Tharmakumar; dan Local Business for Devices dari Microsoft Corporation, Kennedy Goh.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama sekaligus Pendiri Zyrex Timothy Siddik, datang langsung meninjau Sekolah Terpadu Pahoa sebagai institusi pendidikan pengguna perangkat Zyrex. Rombongan Zyrex diterima oleh Yoedono Goeinawan selaku Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Pahoa beserta jajaran manajemen sekolah.

Pimpinan dan perwakilan Zyrex diajak “blusukan” sembari berkeliling lingkungan sekolah sembari meninjau ruang laboratorium Sekolah Terpadu Pahoa. Di Sekolah Terpadu Pahoa, terdapat total 180 unit perangkat Zyrex yang tersedia di lima laboratorium matematika yang digunakan bagi siswa dan siswi SD dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya pada pelajaran matematika.

Direktur Utama Zyrex Timothy Siddik mengatakan, saat ini terdapat 14 ribu sekolah di seluruh Indonesia yang menggunakan produk Zyrex. Menurutnya, dengan teknologi, guru bisa menjadi lebih intens baik dari sisi penguasaan materi dan penjelasan kepada siswa. “Teknologi bukan menjadi beban namun akan membantu kehidupan, dari pelajar hingga kerja. Sekolah Terpadu Pahoa sudah mentransformasi dengan e-Learning dan digitalisasi. Maka dari itu, Zyrex bisa menjadi bagian dalam digitalisasi tersebut,” kata Timothy.

Pahoa sendiri merupakan sekolah yang punya sejarah panjang sejak berdiri pada 1901 di Jalan Patekoan (saat ini dikenal dengan Jalan Perniagaan, Jakarta). Sekolah sempat ditutup dan berubah menjadi SMAN 19 yang ada hingga sekarang. Atas prakarsa para alumninya, Pahoa didirikan kembali di kawasan Summarecon Serpong pada 2008 dengan nama Sekolah Terpadu Pahoa.

Sekolah Terpadu Pahoa hadir sebagai sekolah umum trilingual (Indonesia, Mandarin, dan Inggris) dengan pendidikan karakter mengacu pada ajaran moral Konfusius yang universal dan terbuka bagi siswa dari berbagai latar belakang agama. Sekolah ini memiliki visi, yaitu terwujudnya sekolah berasaskan Pancasila dengan standar mutu tinggi dan selalu mengupayakan pengembangan pendidikan baik dari sisi kurikulum juga dengan sarana yang mendukung pembelajaran.

Sejak 2017, Sekolah Terpadu Pahoa melakukan transformasi pembelajaran dengan menghadirkan digitalisasi pendidikan melalui penggunaan teknologi informasi yang intensif. Di sekolah ini, siswa diajak mengeksplorasi dan berefleksi dalam pembelajaran sehingga mendapatkan pemahaman utuh terhadap suatu konsep. Dalam penerapan sistem belajar tersebut, pihak sekolah berupaya menyediakan perangkat pendukung pembelajaran yang berkualitas tinggi seperti perangkat yang dimiliki oleh Zyrex.

Salah satu alasan Sekolah Terpadu Pahoa memilih Zyrex sebagai mitra pendukung bagi pembelajaran di sekolah karena Zyrex merupakan produk dalam negeri dimana penanaman rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap produk lokal menjadi hal penting dalam proses pendidikan siswa Sekolah Terpadu Pahoa.

“Pahoa adalah sekolah berjiwa nasionalis. Zyrex sebagai Perusahaan penyedia perangkat Teknologi Informasi yang berlokasi di Indonesia mampu menjawab kebutuhan Pahoa terkait dengan Transformasi pembelajaran dan kemajuan teknologi digitalisasi,” ucap perwakilan Sekolah Terpadu Pahoa, Krismond.

Krismond menjelaskan, salah satu contoh penerapan penggunaan teknologi informasi pada pembelajaran siswa dan siswi Pahoa adalah dalam pembelajaran matematika. Siswa SMP dan SMA Pahoa menggunakan aplikasi “Noosphere”, yaitu aplikasi pembelajaran yang memungkinkan peserta kelas terhubung secara daring dan memiliki papan tulis pribadi.

Penggunaan “Noosphere” sebagai aplikasi pembelajaran mampu merekam setiap aktivitas siswa dan menyimpannya dalam sistem sehingga guru dapat mengikuti perkembangan pembelajaran siswa secara detil. Layar sentuh berukuran 24 inci yang dimiliki Zyrex dapat mewujudkan kebebasan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran.

“Aplikasi ini memudahkan para guru untuk memantau secara langsung proses pembelajaran dan pemahaman siswa dan siswinya, serta mengarsip perkembangan pembelajaran dalam kelas daring. Layar besar serta fitur touchscreen yang dimiliki oleh Zyrex memberi pengalaman belajar yang lebih maksimal dan menyenangkan bagi siswa dan siswi,” tutur Krismond.

Menurutnya, keberadaan Zyrex sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah di mana perangkat tersebut dapat digunakan dengan baik oleh para guru dan siswa. “Dengan layar touch screen, dan juga monitor yang bisa disesuaikan pandangan mata, produk PC dari Zyrex dapat digunakan dengan mudah dan nyaman untuk membantu proses belajar dan mengajar,” kata Krismond.

Di kesempatan yang sama, Local Business for Devices dari Microsoft Corporation, Kennedy Goh, mengatakan Microsoft punya rencana strategis untuk mendukung aktivitas pendidikan di Indonesia. Microsoft menurutnya mempunyai program “Microsoft for Education” untuk mentransformasi pembelajaran dengan Teams, Whiteboard, dan PowerPoint.

“Sekolah tidak lagi terbatas di dinding kelas, namun bisa hadir di mana saja dan kapan saja. Untuk mewujudkannya, Microsoft for Education turut ambil bagian dalam membuat pembelajaran digital yang interaktif bagi guru dan siswa,” ujarnya. (ARMAN R)

 

sumber : klik7tv.co.id

Scroll to Top
Kirim Pesan
Terima kasih telah mendukung produk dalam negeri, silahkan chat kembali untuk info lebih lanjut