JAKARTA, KOMPAS.com – Produsen laptop dalam negeri PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) mendapatkan kontrak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-ristek) untuk pengadaan 165.000 unit laptop senilai Rp 700 miliar.
 
Jumlah tersebut termasuk pesanan pengadaan laptop untuk sekolah yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dalam program Digitalisasi Pendidikan.
“Dampak penandatanganan kontrak/perjanjian ini memberikan tambahan pendapatan kepada perseroan sebesar Rp 700 miliar,” ujar Corporate Secretary Zyrex Evan Jordan dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (29/7/2021).
 
Ia menjelaskan, pesanan sebanyak 165.000 unit laptop itu datang dari dua distributor untuk memenuhi kebutuhan pengadaan di Kemendikbud-ristek dalam program Digitalisasi Pendidikan. Rencananya laptop-laptop tersebut akan dikirim ke sekitar 8.000 sekolah sebelum Desember 2021.
“Kami sanggup memproduksi total 317.000 laptop sehingga masih bisa menyuplai kebutuhan di DAK di tingkat provinsi, kebupaten, dan kota,” ungkapnya.
 
Evan mengatakan, Zyrex baru saja menambahkan 4 lini produksi perakitan sehingga kini perseroan memiliki 8 lini produksi. Dengan demikian, kapasitas produksi Zyrex saat ini melebihi 430.000 laptop sehingga mampu memenuhi pengadaan laptop yang dipesan pemerintah.
 
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email “Harapannya dengan ada program Digitalisasi Pendidikan dapat meningkatkan minat belanja terhadap produk dalam negeri di bidang pendidikan, khususnya dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang masih rendah dibanding produk impor,” jelas dia.
 
Adapun pengadaan laptop buatan dalam negeri merupakan bagian dari rencana pengadaan produk TIK untuk PAUD, SD, SMP, SMA, SLB dan SMK sepanjang periode 2021-2024 yang mencapai 1,3 juta laptop senilai Rp 17 triliun.
 
Nilai itu belum termasuk yang dialokasikan via DAK provinsi, kabupaten, dan kota. Sementara khusus di 2021 pemerintah pusat menganggarkan dana senilai Rp 1,3 triliun untuk pengadaan laptop sebanyak 190.000 unit yang akan dikirim ke 12.000 sekolah di seluruh Indonesia.
Selain itu, melalui DAK pendidikan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota juga akan ada pengadaan 240.000 laptop.